Sawoo, Ponorogo – Desa Ketro, tempat di mana semangat gotong royong dan ketahanan pangan kini semakin hidup. Berkat pendampingan intensif dari Bhabinkamtibmas Desa Ketro, Bripka Anga Fitrayanti, lahan tidur yang dulunya tidak dimanfaatkan kini disulap menjadi area produktif yang ditanami padi.

Dalam setiap kunjungannya ke para petani, Bripka Anga memberikan motivasi dan pendampingan agar lahan yang sebelumnya hanya ditanami jagung satu kali dalam setahun atau bahkan dibiarkan kosong dapat dimanfaatkan lebih optimal. Semangat ini muncul setelah salah satu warga berinisiatif membuat sumur sibel yang menyediakan akses air untuk irigasi. Dukungan ini, dipadukan dengan arahan dari Bripka Anga, membuat petani lebih percaya diri untuk mengolah lahan mereka.

“Kami sangat terbantu dengan pendampingan Bhabinkamtibmas. Dulu, kami hanya bisa tanam jagung sekali setahun karena keterbatasan air. Sekarang, dengan adanya sumur sibel dan dorongan semangat dari Bu Anga, kami mulai menanam padi,” ujar Jani, salah satu petani setempat.

Program ini juga menjadi bagian dari upaya peningkatan ketahanan pangan di desa. Bripka Anga tidak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga membantu menciptakan suasana yang kondusif untuk para petani agar terus berinovasi dalam mengelola pertanian mereka.

“Kegiatan ini adalah wujud kepedulian kami terhadap ketahanan pangan. Dengan memanfaatkan lahan tidur, diharapkan hasil panen padi dapat meningkatkan kesejahteraan para petani dan memenuhi kebutuhan pangan di desa,” ungkap Bripka Anga.

Langkah ini disambut baik oleh warga desa yang berharap program serupa dapat terus berlanjut dan menjadi contoh bagi daerah lain. Lahan yang dulu dianggap tidak produktif kini menjadi sumber harapan baru bagi masyarakat Desa Ketro.